Mengenal Semua Great House di Serial Game Of Thrones

1

Yo, pecinta serial keren! Kali ini kita bakal ngobrol tentang Great House di Game of Thrones (GoT). Buat yang belum nonton, jangan khawatir! Artikel ini bakal jadi panduan seru buat kalian yang pengen tau lebih dalam tentang keluarga-keluarga penting di Westeros. So, let’s dive in!

Apa itu Great House?

Nah, Great House itu ibarat keluarga sultan di Westeros. Mereka punya kekuasaan gede, tanah luas, dan pasukan yang kuat. Intinya, mereka ini yang jadi pemain utama dalam perebutan Iron Throne. Kalo di dunia nyata, anggap aja mereka kayak keluarga kerajaan atau konglomerat yang punya pengaruh besar di negara.

Coba deh bayangin GoT tanpa Great House. Boring banget kan? Nah, Great House ini yang bikin ceritanya jadi seru abis. Dari intrik politik, perang, sampe drama cinta, semuanya berawal dari konflik antar Great House. Mereka ini yang bikin Westeros jungkir balik dan bikin kita deg-degan tiap episode!

House Stark (Winterfell)

Sejarah singkat House Stark

House Stark itu udah ada sejak jaman baheula, bro! Mereka yang nguasain The North, daerah paling dingin di Westeros. Motto mereka “Winter is Coming” bukan cuma buat nakut-nakutin, tapi emang peringatan serius. Stark terkenal sebagai keluarga yang paling setia dan jujur di Westeros. Tapi ya gitu deh, kadang kejujuran malah bikin repot di dunia yang penuh intrik.

House Stark ini ibarat batu pertama yang bikin seluruh istana Westeros goyang. Dari eksekusi Ned Stark, Red Wedding, sampe Battle of the Bastards, Stark selalu jadi pusat perhatian. Bahkan di akhir cerita, Stark masih jadi kunci dalam menentukan nasib Tujuh Kerajaan. Bisa dibilang, tanpa Stark, GoT cuma bakal jadi sinetron kerajaan biasa.

House Targaryen (Dragonstone)

Asal-usul House Targaryen

Ngomongin Targaryen nggak lengkap tanpa bahas Daenerys alias Khaleesi alias Mother of Dragons alias punya sejuta gelar lainnya. Cewe satu ini emang tokoh yang bikin kita geleng-geleng kepala saking kerennya. Dari cewek lembek yang dikasarin abangnya, jadi ratu yang ditakuti seantero Essos dan Westeros. Oh, dan jangan lupa tiga naga kesayangannya yang bikin semua orang melongo.

Selama serial, kita dicekokin sama ide kalo Targaryen itu pemilik sah Iron Throne. Tapi bro, kalo dipikir-pikir, klaim mereka itu cuma karena nenek moyangnya dulu punya naga. It’s like saying “My great-grandpa had a tank, so I should rule the country.” Tapi ya udahlah ya, namanya juga fantasi.

House Lannister (Casterly Rock)

Kekayaan dan pengaruh House Lannister

“A Lannister always pays his debts.” Kalimat ini bukan cuma jargon doang, tapi emang beneran! House Lannister itu tajir melintir berkat tambang emas mereka di Casterly Rock. Duitnya nggak cuma dipake foya-foya, tapi juga buat beli pengaruh. Lannister itu master dalam permainan politik, pake duit sebagai senjata utama.

Mulai dari si kembar emas (literally and figuratively) Cersei dan Jaime. Cersei itu ratu manipulasi yang rela ngelakuin apa aja demi kekuasaan. Jaime? Dari Kingslayer jadi salah satu karakter dengan arc terkeren. Jangan lupa Tyrion, si cebol jenius yang otak dan mulutnya sama-sama tajem. Oh iya, ada juga Tywin, bapaknya yang super ambisius dan kejam.

Lannister vs Stark, classic banget! Tapi nggak cuma itu, Lannister juga berantem sama Baratheon, Tyrell, Martell, bahkan sesama Lannister. Mereka kayak magnet masalah, tapi entah kenapa masih aja bisa bertahan. Mungkin bener kata pepatah, “rich people have different problems.”

House Mormont (Bear Island)

Nah, kalo House Bolton bikin kita kesel, House Mormont ini malah bikin kita respect abis. Meskipun bukan Great House, tapi peran mereka di cerita nggak bisa diremehkan.

Bear Island, rumah mereka, mungkin nggak gede-gede amat. Tapi yang pasti, orang-orangnya keras dan loyal abis. Motto mereka “Here We Stand” itu bener-bener mencerminkan sifat mereka yang teguh pendirian.

Kita mulai dari Jeor Mormont, si Lord Commander Night’s Watch yang jadi figur ayah buat Jon Snow. Terus ada Jorah Mormont, yang cintanya ke Daenerys bikin kita mau teriak, “Move on, bro!”. Tapi yang paling bikin kita terpukau itu Lyanna Mormont.

Lyanna ini bocil, tapi nyalinya gede. Dia berani nantang lord-lord tua, nguatin resolve Jon Snow buat ngelawan Ramsay, dan bahkan bertempur (dan gugur secara heroik) lawan raksasa pas Long Night. Kalo ada award buat “Karakter Paling Badass Sewesteros”, Lyanna pasti menang telak.

House Mormont mungkin nggak punya kekayaan kayak Lannister atau kekuatan kayak Baratheon. Tapi loyal

itas dan keberanian mereka jauh lebih berharga. Mereka buktiin kalo di Westeros, ukuran nggak penting. Yang penting itu seberapa gede nyali lu buat berdiri tegak (Here We Stand!) di tengah badai politik.

Nah, dengan tambahan House Bolton dan House Mormont, kita makin ngerti betapa kompleksnya dunia Game of Thrones. Dari yang jahat banget kayak Bolton, sampe yang loyal abis kayak Mormont, semuanya punya peran dalam “permainan” ini.

Intinya, di Westeros, lu nggak cuma harus waspada sama musuh. Kadang, sekutu yang keliatan loyal aja bisa berubah jadi pengkhianat. Tapi di sisi lain, kadang bantuan bisa dateng dari keluarga kecil yang sering diremehkan. It’s a dog-eat-dog world out there… atau mungkin lebih tepatnya, dragon-eat-dragon world!

House Baratheon (Storm’s End)

Penggulingan Targaryen oleh Robert Baratheon

Robert’s Rebellion, man! Ini kayak season 0 dari GoT. Robert Baratheon, dengan bantuan sohibnya Ned Stark, ngegulingin raja gila Aerys Targaryen. Awalnya sih keren, tapi Robert jadi raja itu kayak ngasih PS5 ke anak TK. Dia lebih suka mabuk-mabukan dan berburu daripada ngurusin kerajaan.

Setelah Robert modar, House Baratheon pecah jadi tiga: Joffrey (yang sebenernya bukan Baratheon asli), Stannis si kaku, dan Renly si flamboyan. Mereka berantem satu sama lain kayak bocah rebutan mainan. Stannis bahkan sampe ngebunuh adeknya sendiri pake sihir bayang-bayang. Dude, that’s messed up!

Spoiler alert! Di akhir cerita, House Baratheon hampir punah. Tapi untungnya masih ada Gendry, anak haram Robert yang tiba-tiba diangkat jadi lord. It’s like a fairy tale, but with more blood and betrayal.

House Greyjoy (Pyke)

Budaya unik Iron Islands

Iron Islands itu kayak versi metal dari Bali. Bukannya slogannya “Bali Pulau Dewata”, mereka malah punya “What is dead may never die”. Greyjoy dan orang-orang Iron Islands ini bangga banget jadi perompak. Mereka nggak suka nanem atau dagang, lebih suka nyolong dari orang lain. Prinsipnya: “Why work hard when you can work smart (by stealing)?”

Balon Greyjoy itu kayak bocah yang ngambek karena nggak diajak main. Pas Robert Baratheon sibuk jadi raja, dia malah bikin pemberontakan. Hasilnya? Digebuk abis-abisan dan anaknya, Theon, dijadiin sandera sama Stark. Nice move, Balon. You played yourself.

Theon Greyjoy, man… perjalanan hidupnya bikin kita mau nangis sambil ketawa. Dari pangeran songong, jadi pengkhianat, terus jadi budak yang disiksa, akhirnya jadi pahlawan. Sementara itu, Yara, sang mbak, jadi salah satu karakter cewek terkeren di serial. Doi bisa mimpin armada kapal, bertarung, dan masih sempet flirting sama Daenerys. Talk about multitasking!

House Tyrell (Highgarden)

Kekuatan House Tyrell di The Reach

House Tyrell itu ibarat influencer di dunia Westeros. Mereka kaya, punya banyak pengikut, dan jago banget main politik. The Reach, wilayah mereka, itu lumbung pangan Westeros. Jadi, kalo lu mau perang sama Tyrell, siap-siap aja kelaparan.

Margaery dan Olenna Tyrell itu duo nenek-cucu yang bikin kepala kita pusing. Margaery pake kecantikan dan kepintarannya buat naik ke posisi ratu, sementara Olenna, si “Queen of Thorns”, jago banget main kata-kata sampe bikin lawan debatnya mati kutu. Mereka bikin aliansi sana-sini, tapi ujung-ujungnya cuma buat kepentingan Tyrell doang.

Sayangnya, kepinteran Tyrell akhirnya kalah sama kekejamannya Cersei. Dalam satu gerakan, Cersei ngehancurin Tyrell pake wildfire. Selamat tinggal Margaery yang cantik dan Olenna yang nyinyir. At least Olenna sempet ngaku kalo dia yang bunuh Joffrey sebelum mati. Savage sampai akhir!

House Martell (Dorne)

Sejarah perlawanan Dorne

Dorne itu kayak Texas-nya Westeros. Mereka punya budaya sendiri, makanan sendiri, dan nggak suka diatur-atur. Bahkan Targaryen aja nggak bisa naklukin Dorne pake naga. Akhirnya Dorne gabung ke Tujuh Kerajaan lewat pernikahan, bukan perang. Smart move!

Oberyn “The Red Viper” Martell, nih karakter yang bikin kita semua jatuh cinta terus patah hati dalam waktu singkat. Doi dateng ke King’s Landing buat balas dendam, eh malah jadi pertarungan paling epik sekaligus menjijikkan dalam sejarah TV. Inget ya guys, kalo lagi tarung jangan kebanyakan bacot!

Setelah Oberyn modar, Ellaria Sand dan anak-anak Oberyn (Sand Snakes) ambil alih Dorne dengan cara yang… agak ekstrem. Sayangnya, rencana balas dendam mereka gagal total dan berakhir dengan kematian yang mengenaskan. House Martell practically punah, tapi di akhir cerita ada pangeran Dorne baru yang muncul entah dari mana. Mungkin sepupunya sepupunya Oberyn kali ya?

House Bolton

Nah, kalo ngomongin House Bolton, siap-siap aja merinding disko. Keluarga satu ini terkenal sebagai yang paling sadis di Westeros. Motto mereka aja udah bikin merinding: “Our Blades Are Sharp”. Tapi sebenernya, yang lebih cocok buat mereka tuh “We Love Skinning People Alive”.

Roose Bolton, si kepala keluarga, itu contoh sempurna dari karakter yang bikin kita gondok setengah mati. Doi pengkhianat ulung yang nusuk Robb Stark (literally) pas Red Wedding. Tapi anaknya, Ramsay Bolton, jauh lebih parah.

Ramsay ini kayak psikopat yang dikasih kekuasaan dan bebas berbuat semaunya. Dari nyiksa Theon sampe bikin dia jadi “Reek”, sampe nikahin dan nyiksa Sansa Stark. Ramsay itu karakter yang bikin kita mikir, “Kok bisa ya ada orang sejahat ini?”.

Yang bikin puas, akhirnya Ramsay dapet karma yang setimpal. Digebukin Jon Snow, terus dimakan anjing-anjing peliharaannya sendiri. Ironis banget kan? House Bolton akhirnya punah, dan North kembali ke tangan Stark. Yah, setidaknya ada happy ending buat sebagian orang di Westeros.

House Arryn

Arryn itu keluarga yang tinggal di Eyrie, kastil di puncak gunung yang bikin kita mikir, “Kok mau-maunya ya tinggal di sana?” Tapi emang sih, view-nya pasti mantep banget. House Arryn terkenal dengan motto mereka, “As High as Honor”. Sayang, yang kita liat di serial malah jauh dari kata honor.

Kita mulai dari Jon Arryn, yang kematiannya jadi pemicu seluruh kekacauan di serial ini. Terus ada istrinya, Lysa Arryn, yang overprotektif abis sama anaknya, Robert (atau Robin di serial). Lysa ini contoh nyata kalo jadi helicopter parent itu nggak baik. Anaknya jadi manja, lemah, dan hobi banget ngeliat orang dijatuhiin dari Moon Door.

Yang paling bikin geleng-geleng kepala itu Petyr Baelish alias Littlefinger. Meskipun bukan Arryn asli, doi berhasil manipulasi keadaan sampe jadi Lord Protector of the Vale. Littlefinger ini kayak tokoh antagonis di sinetron, liciknya kebangetan tapi entah kenapa masih aja bisa lolos terus.

House Frey

Nah, kalo ngomongin House Frey, pasti yang pertama kepikiran itu Red Wedding. Walder Frey, si kakek-kakek mesum yang punya anak lebih banyak dari jumlah episode GoT, ngehancurin tradisi “guest right” demi ambisi pribadinya.

House Frey ini sebenernya nggak terlalu penting di awal cerita. Tapi gara-gara aliansi sama Lannister dan pengkhianatan mereka ke Stark dan Tully, mereka jadi salah satu keluarga yang paling dibenci di Westeros. Bukan cuma sama penonton, tapi sama karakter di serialnya juga!

Yang bikin kita puas, akhirnya Arya Stark berhasil bales dendam dengan cara yang nggak kalah sadis. Disuapin pie isi daging anaknya sendiri, terus digorok. Brutal sih, tapi somehow kita ngerasa “Yes! Karma does exist in Westeros!”

Kesimpulan

Pentingnya Great House dalam dinamika Westeros

Nah, setelah kita ngubek-ngubek semua Great House ini, jelas banget kan ya kalo mereka tu inti dari cerita Game of Thrones? Tanpa drama keluarga-keluarga ini, Westeros mungkin bakal jadi tempat yang damai… dan boring abis.

Great House bukan cuma simbol kekuasaan, tapi juga cerminan dari kompleksitas politik dan sosial di Westeros. Dari Stark yang setia sampe Lannister yang licik, dari Targaryen yang punya naga sampe Greyjoy yang doyan nyolong, semuanya punya peran penting dalam “game” ini.

Perubahan struktur kekuasaan di akhir serial

Di akhir cerita, struktur kekuasaan Westeros berubah drastis. Nggak ada lagi Iron Throne (thanks to Drogon!), system monarki absolut diganti jadi monarki yang lebih demokratis (well, sedemokratis yang bisa diharapkan dari Westeros lah ya).

Bran Stark jadi raja, yang bikin kita semua mikir, “Hah? Kok bisa?” Sansa jadi Queen in the North yang independen, Arya jadi explorer, Jon balik ke Night’s Watch (atau lebih tepatnya, liburan sama Wildlings). Tyrion jadi Hand of the King, proving that in the game of thrones, sometimes it’s not about winning, but about surviving.

Intinya, Great House di Game of Thrones ngajarin kita bahwa dalam politik dan kekuasaan, nggak ada yang namanya temen sejati atau musuh abadi. Yang ada cuma kepentingan. Dan kadang, buat mencapai kepentingan itu, lu harus rela mengorbankan segalanya… bahkan keluarga sendiri.

FAQ

Kenapa House Stark dianggap sebagai “protagonis” di Game of Thrones?

Wah, ini pertanyaan yang bikin debat nih! Stark dianggap protagonis karena mereka sering digambarin sebagai keluarga yang paling bermoral dan setia. Tapi inget, di GoT nggak ada hero sejati. Bahkan Stark pun punya sisi gelapnya sendiri.

Apa House yang paling kuat secara militer di Westeros?

Tergantung periodenya sih. Kalo jaman Targaryen berkuasa, jelas mereka yang terkuat karena punya naga. Di era Robert Baratheon, mungkin Lannister karena kekayaan mereka. Tapi inget, dalam GoT, kekuatan nggak selalu berarti menang. Tanya aja sama Tywin Lannister yang mati di toilet!

Kenapa banyak Great House yang punah di akhir cerita?

Ya gitu deh kalo main game of thrones, resikonya emang gede. Banyak House yang punah karena kombinasi dari perang, pengkhianatan, dan kadang-kadang kebodohan sendiri. It’s like a deadly game of musical chairs, tapi kursinya dibakar sama naga.

House mana yang punya sistem suksesi paling aneh?

Mungkin Iron Islands dengan sistem Kingsmoot mereka. Bayangin aja milih pemimpin kayak milih ketua kelas, tapi kandidatnya pada bawa kapak dan kapal perang. Greyjoy emang beda!

Kalo kamu bisa milih jadi anggota Great House mana, kamu pilih apa?

Wah, pilihan yang sulit nih! Mungkin Tyrell? Kaya, punya makanan enak, dan nggak terlalu di garis depan konflik… well, sampai Cersei ngeledakin semuanya sih. Atau mungkin jadi Stark aja deh, setidaknya kalo mati, kemungkinan besar bakal dibales sama Arya!

Nah, itulah rangkuman tentang Great House di Game of Thrones. Inget ya, di dunia Westeros, lu menang atau lu mati. There’s no middle ground. Jadi, pilih House-mu dengan bijak, dan semoga The Old Gods and The New melindungimu!

You may also like